134 research outputs found

    Penerapan soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) Dalam Pembelajaran IPA

    Get PDF
    Abstrak   Dalam Permendiknas nomor 16 Tahun 2007 menyatakan bahwa   kompetensi      guru dalam segi pedagogik yaitu  mampu  melaksanakan penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar, melalui kompetensi inti terfokus pada instrumen penilaian. Dalam dunia pendidikan, penilaian memiliki arti suatu proses pengumpulan dan pengolahan informasi yang   bertujuan       menentukan   tingkat   pencapaian   hasil   belajar   peserta   didik. Pembelajaran IPA di      SMP/MTs diutamakan   dilakukan melalui metode inkuiri ilmiah (scientific inquiry) agar dapat menumbuhkan kemampuan berpikir   ( BSNP,2006). Pengembangan  Keterampilan  berpikir  ini  diharapkan telah    mencapai    keterampilan berpikir   tingkat   tinggi   atau   l e b i h  dikenal   dengan   istilah   HOTS (Higher   Order Thinking  Skill), hal ini  jika  ditinjau  dari  ranah kognitif  pada Taksonomi Bloom,  berada pada level C4,  C5  dan  C6  yaitu  analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam melakukan penilaian pada ranah kognitif ini, guru membutuhkan instrumen   penilaian dalam bentuk soal-soal HOTS.   Pengembangan  soal   HOTS      diawali      dengan      menganalisis indikator yang dikembangkan dari kompetensi dasar,    mengidentifikasi kata kerja operasional  dalam    taksonomi  Bloom daam  level  keterampilan  berpikir  tingkat  tinggi kemudian menuliskan soal sesuai dengan kriteria-kriteria     yang telah ditentukan. Penerapan soal   HOTS   dalam   pembelajaran   IPA   perlu   bervariasi   agar   seluruh keterampilan berpikir  tingkat  tinggi  dapat  dilatihkan  melalui  soal  ini.  Dalam  artikel ini    dijelaskan  tentang  pengertian  HOTS,  Taksonomi  Bloom  yang  mengembangkan HOTS berikut contoh soal HOTS yang sesuai dengan kompetensi dasar materi IPA dan level HOTS siswa SMP/MTs secara bervariasi.   &nbsp

    EFEKTIVITAS METODE TABARAK DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DI SDIT YAYASAN HUDA WAN NUR

    Get PDF
    Pengajaran Al-Qur’an yang dimulai sejak dini akan lebih mudah karena pikiran anak masih bersih, dan ingatan anak pun masih kuat. Banyak dari orang tua memasukkan anak-anak mereka kerumah tahfidz dengan harapan anaknya akan menjadi seorang hafiz dan hafidzah. Namun kenyataannya banyak juga rumah tahfidz yang masih menggunakan metode yang kurang tepat dan efektif sehingga anak-anak akan merasa cepat bosan dan jenuh. Telah diketahui bahwa terdapat sebuah yayasan di kota Langsa yang menjalankan program tahfidz dengan menggunakan metode tabarak. Yayasan yang menerapkan program tahfidz tersebut yaitu Sekolah Dasar Inernasional Tahfidz Huda Wan Nur. SDIT Huda Wan Nur merupakan SDIT pertama yang menerapkan metode Tabarak di kota Langsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode tabarak dalam menghafal Al-Qur’an ditinjau dari gaya belajar di SDIT Yayasan Huda Wan Nur Langsa. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriftip kualitatif, dengan sumber data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program tahfidz dengan metode tabarak di SDIT Huda Wan Nur Kota Langsa telah terlaksana sesuai dengan kurikulum serta silabus yang telah ditentukan. Pelaksanaan program tahfidz dengan metode tabarak ini dilaksanakan setiap hari dari pukul 07.30 sampai pukul 10.50. Pencapaian target program tahfidz dengan metode tabarak ini juga telah ditentukan, yaitu setiap levelnya siswa harus mampu menyelesaikannya dalam waktu empat bulan. Hal ini terbukti dari hasil ujian para siswa yang dilakukan setiap akhir semester, yang di uji langsung dengan guru khusus (bukan guru lokal). Berdasarkan hal tersebut peneneliti menyimpulkan bahwa program tahfidz dengan metode tabarak ini efektif

    Analisis Kepuasan Kerja Karyawan yang Pernah Bekerja pada Hotel Non-Syariah dan Hotel Syariah (Studi Deskriptif pada Hotel Q-Grand Dafam Syariah Banjarbaru).

    Get PDF
    Raudhatul Jannah. 2016. Analisis Kepuasan Kerja Karyawan yang Pernah Bekerja pada Hotel Non-Syariah dan Hotel Syariah (Studi Deskriptif pada Hotel Q-Grand Dafam Syariah Banjarbaru). Skripsi, Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Pembimbing: (I) Dr. Muhaimin, S.Ag., M.A., (II) Zainal Muttaqin, S.Ag., M.Ag.\ud Kata Kunci: Manajemen syariah, kepuasan kerja.\ud Penelitian ini beranjak dari perkembangan ekonomi yang sangat pesat khususnya di bidang perhotelan sehingga melahirkan bisnis hotel syariah. Manajemen syariah perhotelan sendiri belum baku sehingga konsep-konsep hotel syariah yang satu dengan hotel syariah yang lain belum tentu sama. Jika dari segi kepuasan kerja karyawan, kinerja karyawan itu salah satu pemicunya adalah kepuasan kerja karyawan yang termasuk kedalam teori kepuasan kerja.\ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme atau penerapan manajemen berbasis syariah pada hotel Q-Grand Dafam Syariah dan mengetahui perbandingan persepsi kepuasan kerja karyawan ketika dia bekerja di hotel non-syariah dan hotel syariah itu sendiri.\ud Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) bersifat deskriptif dan dianalisis secara kualitatif, yaitu dengan menelaah secara kritis dan mendalam serta memberikan gambaran yang lengkap mengenai persepsi kepuasan kerja karyawan yang pernah bekerja pada hotel non-syariah sebelumnya dan sekarang di hotel Q-Grand Dafam Syariah.\ud Hasil penelitian ini memberikan penjelasan bahwa karyawan merasa lebih puas bekerja di hotel Q-Grand Dafam Syariah, karena menurut mereka suasana islami yang berbeda dari hotel sebelumnya sehingga mengesankan pemandangan yang lebih baik dan tentunya tidak menjual minuman keras. Hal ini sesuai dengan syariat Islam yang mengharamkan minuman keras

    PANDANGAN MASYARAKAT MUSLIM MODERN TERHADAP PANDEMI COVID-19: REFLEKSI SEJARAH PENAGGULANGAN WABAH DALAM ISLAM

    Get PDF
    This study examines the perspective of modern Muslim communities related to the outbreak of the Covid-19 virus today. The response to the plague has been taught and exemplified since the time of the Prophet and companions for example by prohibiting people from entering the area affected by the plague and risking the safety of the soul. Modern Muslim societies must be able to respond wisely and strive to obey government policies in countering Covid-19. This research was conducted by examining the thinking of modern Muslim community leaders today through methods of character study, literature review, source criticism and interpretation with a historical sociological approach using comparative studies. This research aims to find out the response of modern society to the Covid-19 pandemic that is sweeping the world today and synergize with the historical facts taught by Islam in addressing similar problems so that modern Muslim communities can be productive and wiser in facing challenges in the midst of the Covid-19 pandemic and able to strengthen the spirit of fellow Muslims from various parts of the world   affected by similar cases. This study shows that the Covid-19 pandemic has a huge influence in changing social patterns of society. Modern Muslim societies are required to be able to follow the development of technological progress and be more critical and innovative in creating reforms in various sectors such as education, culture and economic development of society by utilizing technology and digital activities and reflecting on the history of Islam by relying on the Quran and the Sunna of the Prophet so that the Muslim community can continue to advance without abandoning its identity as a Muslim

    Budaya Baayun Maulid Masyarakat Banjar: Interaksi Sosial untuk Nilai Kerohanian

    Get PDF
    Baayun Maulid menurut kepercayaan sebagian masyarakat adalah seremonial yang dilangsungkan dengan maksud mencegah gejala kapingitan (kesurupan). Upacara baayun merupakan budaya lokal peninggalan nenek moyang masyarakat Banjar yang telah ada sejak dulu dan masih diselenggarakan hingga sekarang. Budaya ini bermula dari pelaksanaan upacara Maupun Anak masyarakat Dayak Kalimantan yang diwariskan turun-temurun kepada para tutus (keturunan) orang-orang Dayak Banjar. Baayun Maulid memuat nilai-nilai positif yang penting untuk diaplikasikan dan dikenalkan pada generasi muda yang akan melanjutkan tongkat estafet pembangunan bangsa yang berbudaya. Penelitian ini menempuh langkah-langkah heuristik, kritik sumber, thick description, interpretasi dengan pendekatan sosiologis, antropologis dan historis menggunakan analisis etnografi yang bertujuan untuk mengamati dan menafsirkan secara mendalam sejarah pelaksanaan Baayun Maulid serta menganalisis secara kritis nilai-nilai sosiologis yang terkandung dalam suatu fenomena budaya baayun yang ada pada masyarakat Banjar dan merespons isu-isu sosial dalam budaya Baayun Maulid yang membawa dampak terhadap religiusitas masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat interaksi sosial dalam masyarakat dan kaitannya dengan nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin dalam budaya Baayun Maulid masyarakat Banjar yang heterogen dari aspek suku, agama dan sosial. Penelitian ini menunjukkan bahwa budaya merupakan potensi sosial yang dapat membentuk citra dan karakter atau identitas peradaban masyarakat. Nilai-nilai dalam budaya Baayun Maulid mengandung banyak kearifan lokal yang relevan dengan kondisi sekarang sehingga harus dilestarikan dan dikembangkan menyesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa mengesampingkan aspek lokalitas budaya yang ada sehingga generasi muda lebih mengenal identitas dan jati diri. Generasi muda patut bangga dan mencintai kebudayaan lokal sebagai perbendaharaan kekayaan Indonesia.Kata Kunci: Budaya Baayun Baulid, kearifan lokal, nilai-nilai sosial.Baayun Maulid according to the belief of some people is ceremonial which is held with the intention of preventing kapingitan (possession). Baayun ceremony is a local culture relics of the ancestors of the Banjar people that have existed since long ago and are still held today. This culture began from the implementation of the Ceremony of Maayun Anak Dayak Kalimantan community which was passed down through generations to the tutus (descendants) of the Dayak Banjar people. Baayun Maulid contains positive values that are important to be applied and introduced to the younger generation who will continue the baton of cultured nation-building. This research takes heuristic steps, source criticism, thick description, interpretation with sociological, anthropological and historical approaches using ethnographic analysis that aims to observe and interpret in depth the history of the implementation of Baayun Maulid and critically analyze the sociological values contained in a phenomenon of baayun culture that exists in Banjar society and respond to social issues in Baayun Maulid culture that has an impact on the religiosity of society. This research aims to look at social interactions in society and their relation to the values of local wisdom reflected in the heterogeneous Baayun Maulid culture of Banjar society from tribal, religious, and social aspects. This research shows that culture is a social potential that can shape the image and character or identity of civilization of society. The values in Baayun Maulid culture contain a lot of local wisdom that is relevant to the present conditions so that it must be preserved and developed in accordance with the times without ruling out aspects of the locality of existing culture so that the younger generation is more familiar with identity and true selves. The younger generation should be proud and love the local culture as a treasury of Indonesia's wealth.Keywords: Baayun Maulid culture, local wisdom, social values

    KARAKTER RELIGIUS DALAM BUDAYA KELAHIRAN MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

    Get PDF
    Abstract: This study aims to describe the people of Banjar South Kalimantan who have a variety of cultures that still have a strong emotional connection with the old culture left by their ancestors. Beliefs that are deeply rooted in the community make some rituals in culture mandatory to be carried out under customary law. The influence of old beliefs gave its color to the culture of the Banjar people who later acculturated and collaborated with Islam. The steps taken in data collection in this study include sorting, organizing, and editing. After all the desired data is collected, data analysis is carried out with interpretation. The results of this study show that Islamic teachings are very in line with the diversity that exists in society. The religious character of Islam gives a new color to the old culture of society which contains values that are important to be applied to all lines of social life. The number of foreign cultures that tend to damage can more or less be countered by strengthening religious character through the culture that exists and develops in the community as in the birth culture of the Banjar people of South Kalimantan.Keywords: Religious character, birth culture, Banjar people.           Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kehidupan masyarakat Banjar Kalimantan Selatan yang memiliki beragam kebudayaan yang masih memiliki hubungan emosional yang kuat dengan kebudayaan lama peninggalan nenek moyang. Keyakinan yang mengakar kuat dalam diri masyarakat membuat beberapa ritual dalam kebudayaan menjadi wajib dilaksanakan secara hukum adat. Pengaruh keyakinan lama memberikan warna tersendiri pada kebudayaan masyarakat Banjar yang kemudian berakulturasi dan berakomodasi dengan Islam. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data pada penelitian ini meliputi penyortiran, pengorganisasian, dan penyuntingan. Selanjutnya setelah semua data yang dikehendaki terkumpul dilakukan analisis data dengan interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ajaran Islam sangat berkesesuaian dengan keberagaman yang ada di masyarakat. Karakter religius Islam memberikan warna baru terhadap kebudayaan lama masyarakat yang di dalamnya mengandung nilai-nilai yang penting untuk diaplikasikan pada seluruh lini kehidupan bermasyarakat. Banyaknya budaya asing yang cenderung merusak sedikit banyak dapat ditangkis dengan penguatan karakter religius melalui budaya yang ada dan berkembang di masyarakat seperti dalam budaya kelahiran pada masyarakat Banjar Kalimantan Selatan. Kata Kunci: Karakter religius, budaya kelahiran, masyarakat Banjar.

    Preferensi konsumen terhadap karkas ayam broiler segar dan beku di kecamatan Tenggarong

    Get PDF
    Penelitian bertujuan mengetahui preferensi konsumen dalam memilih karkas ayam broiler segar dan beku, mengetahui indikator yang paling dipertimbangkan dalam mengambil keputusan untuk membeli karkas ayam broiler. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survei dengan teknik angket. Indikator preferensi konsumen dalam memilih karkas ayam broiler segar terdiri dari warna, tekstur, aroma, dan harga. Indikator preferensi konsumen dalam memilih karkas ayam broiler beku terdiri dari warna dan tekstur. Preferensi konsumen karkas ayam broiler memilih karkas ayam broiler segar yang terdapat di pasar tradisional dibandingkan pasar modern. Hasil analisis chi square diketahui bahwa preferensi konsumen di Kecamatan Tenggarong memilih karkas ayam broiler segar lebih tinggi dibandingkan dengan karkas ayam broiler beku.Kata kunci: Preferensi konsumen; karkas ayam broiler segar; karkas ayam broiler bek

    IMPLIKASI TEMBHĂ‚NG MACAPAT MADHURĂ‚ DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

    Get PDF
    Abstrak Kemajuan disegala sektor khsusunya dalam bidang komunikasi dan informasi dapat menimbulkan akulturasi budaya yang berdampak pada jati diri para generasi muda bangsa. Dalam hal ini dibutuhkan kepekaan akan budaya lokal bangsa sehingga mapu mempertahankan karakter dan jati diri bangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji implikasi dari tembhâng macapat Madhurâ dalam Bimbingan dan Konseling. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini dikumpulkan melalui teknik kajian pustaka yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber teks atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini serta wawancara mendalam yang dilakukan kepada  narasumber. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu: (1) reduksi data; (2) penyajian data; dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Tembang macapat adalah puisi tradisional Jawa, namun para leluhur Madura telah mengadopsinya dan disesuaikan dengan karakter Madura yang kemudian menjadi salah satu khazanah budaya Madura yang sarat akan pesan moral yang tinggi. Tembhâng macapat Madhurâ mengandung makna simbolik yaitu hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan dirinya, serta hubungan manusia dengan lingkungannya (orang tua, masyarakat). Tembhâng macapat Madhurâ relevan untuk dikemas dalam Bimbingan dan Konseling dan dapat diinternalisasikan dalam layan BK melalui pendekatan kelompok  yakni bimbingan kelompok

    Kiprah Perempuan di Masa Kesultanan Banjar: Sebagai Aktor Intelektual Hingga Memimpin Rakyat

    Get PDF
    Abstract: Gender discrimination has been around for a long time. Interestingly in Banjar, at the elite level, women are actually entrusted to play an active role in the public sphere. Such as an intellectual actor in the development of Islamic knowledge and as a leader. This role was played by Fatimah, Putri Mayang Sari, Nyai Kumala Sari, and Ratu Zaleha. Everyone has their own role in their era. The writing of this article uses the library method, by applying 4 steps, that are heuristics, verification or source criticism, interpretation, and historiography. The results of the study indicate that historically Banjar women, at the elite level, have had opportunities and open roles to be able to contribute to the public sphere. The implementation of this role relies on clarity of thought, flexibility of knowledge, courage to take risks, and the ability to read situations and understand social conditions. Thus, the role and contribution of women in various fields cannot be denied and underestimated. The role and contribution of Banjar women needs to be disclosed more broadly, because studies related to this matter are still limited.Keywords: Banjar women; Sultanate of Banjar; Parukunan Book; Leading the Peopl
    • …
    corecore